 |
| Dollar |
Jakarta, 27 Juli 2025 — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan tipis namun konsisten dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah bank besar di Indonesia kini mematok kurs jual rupiah terhadap dolar AS di kisaran Rp 16.200-an, menandakan respons positif pasar terhadap sejumlah sentimen global dan domestik.
Penguatan Tipis Tapi Stabil
Berdasarkan data yang dihimpun dari pasar spot, rupiah sempat menyentuh level Rp 16.180 per dolar AS pada perdagangan pagi, sebelum akhirnya bergerak di kisaran Rp 16.230 – Rp 16.250 menjelang siang hari. Dibandingkan posisi pekan lalu yang sempat melemah hingga menyentuh Rp 16.400 per dolar AS, tren ini menunjukkan penguatan yang moderat namun stabil.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis oleh Bank Indonesia juga memperkuat sinyal tersebut. Dalam dua hari berturut-turut, JISDOR tercatat menurun dari Rp 16.310 menjadi Rp 16.235 per dolar AS.
Faktor Pendorong Penguatan Rupiah
Beberapa faktor mendorong penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir:
-
Pelemahan Indeks Dolar AS
Dolar AS mengalami pelemahan terhadap beberapa mata uang utama dunia menyusul pernyataan The Fed yang mulai bernada dovish. Ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menahan atau bahkan menurunkan suku bunga acuannya mulai kuartal IV-2025 memberi ruang bagi aset-aset berisiko, termasuk mata uang emerging market seperti rupiah. -
Kebijakan Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25%, seiring fokus menjaga stabilitas nilai tukar dan menahan laju inflasi. Gubernur BI juga menegaskan bahwa intervensi di pasar valas tetap dilakukan untuk menjaga volatilitas berlebih. -
Masuknya Aliran Modal Asing
Investor global mulai kembali melirik pasar obligasi dan saham Indonesia setelah penyesuaian harga yang cukup signifikan pada kuartal sebelumnya. Aliran dana asing ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar saham domestik turut memperkuat permintaan terhadap rupiah. -
Surplus Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus sebesar USD 3,1 miliar pada Juni 2025. Kinerja ekspor yang tetap solid di tengah pelemahan global menjadi penopang utama ketahanan eksternal Indonesia.
Kurs di Bank-Bank Besar
Berikut adalah kurs jual beli dolar AS di beberapa bank per 27 Juli 2025:
| Bank | Kurs Beli (Rp) | Kurs Jual (Rp) |
|---|---|---|
| BCA | 16.190 | 16.260 |
| Mandiri | 16.200 | 16.270 |
| BNI | 16.185 | 16.255 |
| BRI | 16.195 | 16.265 |
| CIMB Niaga | 16.210 | 16.280 |
Data dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi pasar.
Prospek Ke Depan
Meskipun saat ini rupiah menunjukkan tren menguat, analis memperingatkan bahwa volatilitas tetap menjadi tantangan. Ketidakpastian geopolitik, terutama di kawasan Timur Tengah, serta arah kebijakan moneter global, masih bisa mempengaruhi pergerakan rupiah.
Ekonom dari Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan bahwa kisaran Rp 16.100 hingga Rp 16.300 akan menjadi level psikologis penting bagi pelaku pasar dalam jangka pendek. “Stabilitas makroekonomi dalam negeri dan keberlanjutan surplus neraca perdagangan akan menjadi kunci,” ujarnya.
Sementara itu, Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi di pasar valas dan pengelolaan portofolio devisa yang hati-hati.
Kesimpulan
Kondisi nilai tukar rupiah saat ini memberikan secercah optimisme di tengah dinamika ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian. Dengan dukungan kebijakan moneter yang responsif dan fundamental ekonomi yang relatif kuat, rupiah berpeluang tetap stabil dalam waktu dekat. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan terhadap faktor eksternal yang dapat memicu gejolak mendadak di pasar keuangan.
🔗 Referensi Resmi Kurs Rupiah
-
Bank Indonesia – JISDOR (Kurs Referensi USD/IDR)
-
Kontan.co.id – Kurs Transaksi BI (Spot USD/IDR) per 28 Juli 2025